Saturday, September 16, 2017

Bagaimana cara untuk mengatasi kebosanan yang menimbulkan kelelahan, kecemasan dan kekesalan

Penyebab dari salah satu kelelahan adalah rasa kebosanan. Uraian dari persoalan atas masalah kebosanan ini dapat diperhatikan dari ilustrasi cerita singkat yang diceritakan pada seseorang stenografer bernama grace yang tinggal di kota anda. Grace pulang kerumah pada malam dengan kondisi badan lelah. Ia kelihatan lelah dari segala aktivitas yang dilakukannya. Grace merasakan pusing kepala dan punggung pun seakan-akan mengangkut beban 50 kg lebih. Dikarenakan terlalu lelah, grace pun langsung ke tempat tidur tanpa menunggu makan malam. Seorang ibu membujuk untuk menawarkan kepada grace untuk mau makan malam. akan tetapi ajakan seorang ibu di tolak oleh grace. Tiba-tiba terdengar telpon berbunyi. Kekasihnya! Ajakan untuk makan malam berdua di sebuah resto favorit mereka. Kedua belah mata grace berseri-seri. Jiwa semangat grace meledak kembali dengan tiba-tiba. Ia secepat kilat untuk kemar mandi membersihkan seluruh tubuh dan bermake up dengan cantik serta menggunakan gaun yang sangat indah. Ia pergi resto dan berbincang-bincang dengan sang kekasih hingga jam 3 pagi. Ketika saat pulang ke rumah kembali sedikitpun grace tidak merasakan lelah pada dirinya. Ia justru merasa segar dan tidak bisa tidur.

Apakah grace ini benar-benar lelah dengan semua rutinitas sebelum ketemu sang kekasih? Benarkah dia lelah?

kepastian terhadap lelah karena adanya perasaan bosan dengan pekerjaan ataupun yang sangat kronis adanya kebosanan pada hidup. Beribu-ribu orang seperti grace. Mungkin kita salah satu di antaranya. Kita mengetahui dasar dari sikap emosional dapat menimbulkan fatique pada aktivitas fisik.

Dari eksperimen Joseph E. Barmack Ph.D yang berjudul Archives of psychology menuliskan bahwa kebosanan bisa menyebabkan kelelahan. Mereka merasa lelah dan mengantuk, mengeluh merasa sakit kepala dan tegang pada mata, merasa mudah marah serta mereka juga merasakan gangguan pada percernaan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengatasi jenuh dan rasa bosan
  1. Jangan menutup diri
    Buka pikiran dan buka hati untuk membuka diri sehingga kita terhindar dari pribadi tertutup.
    Dengan begitu kita terhindar dari rasa jenuh dan bosan. Bila jenuh dan bosan akan pekerjaan ambil cuti. rencanakan cuti anda untuk berlibur bersama keluarga, pasangan pacar/suami-istri atau bersama teman
  2. Perbanyak teman
    Berusaha terus untuk mencari teman sebanyak-banyak mungkin. Teman yang banyak dapat mengatasi kejenuhan/kebosanan dengan sering berkumpul, bercerita tentang pekerjaan, membangun sebuah networking/jaringan. Bersantai dengan teman untuk belajar dalam mengembangkan kemampuan kita bersosialisasi dengan masyarakat
  3. Datang ketempat-tempat yang menyenangkan
    Jangan menganggap kebosanan dalam suatu masalah. Terkadang kebosanan sering dialami beberapa orang. Perlu waktu untuk bersantai untuk mengistirahatkan pikiran. Datang ketempat-tempat yang menyenangkan yang bisa menghibur diri sendiri. Tempat yang menyenangkan bisa pergi ke pantai, pulang kampung bagi perantauan, mendaki gunung, berwisata ke negara lain atau tempat-tempat yang ramai sehingga bisa bisa menghidupkan kembali semangat baru. Kita juga merasakan hal yang sama setiap manusia membutuhkan liburan sebab ini cara yang paling ampuh untuk menghilangkan kebosanan dalam hidup semua manusia
  4. Jatuh cintahlah
    Hidup ini indah. Banyak hal yang dikerjakan di luar yang bisa membuat kehidupan menjadi semangat lagi. Lakukan yang dikerjakan dengan dasar cinta. pada saat kita terjun untuk jatuh cinta berulang kali maka kita dapat mengatasi rasa kebosanan itu. Perasaan jatuh cinta kita terhadap pekerjaan yang dilakukan sehingga membuat diri kita sendiri dengan santai dan rileks, lebih betah serta menyukai apa yang dilakukan.
  5. Apabila kita seorang karyawan dalam perusahaan swasta ambil cuti tahunan dan gunakan waktu luang saat cuti tersebut untuk mengistirahatkan pikiran dari pekerjaan yang menjenuhkan
Baca juga :
Jangan menyerah lakukan teknik tindakan terus menerus 
Penguasaan Mental Terhadap Pikiran 
 
• • •

0 komentar:

Post a Comment